Adab Pencari Ilmu

Ust. Sumanto S. Pdi

Tak ada kesuksesan tanpa adanya perjuangan. Tiada perjuangan tanpa ada pengorbanan. Dan tiada pengorbanan yang sia-sia. Hikmah inilah yang selalu terngiang dalam hati dan pikiran kami dari guru-guru kami terdahulu. Dalam kalamNya, Allah SWT. juga menegaskan bahwa betapa mulianya orang yang berada dalam perjuangan dijalannya, hingga diabadikan dan tidak boleh dikatakan mati walaupun jiwa raganya sudah tiada.

Untuk para penuntut ilmu, Rasulullah SAW. telah menegaskan bahwa ia termasuk golongan mujahid fisabilillah.

Yang artinya, mereka juga sama mulianya dengan pejuang sesungguhnya.

Berjuang menuntut ilmu bukanlah perkara yang remeh, akan tetapi sebuah refleksi amal yang menambahkan kesabaran. Sebagaimana telah dikisahkan dalam Al-Qur’an di surat Al-kahfi ayat 60 s/d 82 tentang perantauan nabi Musa A.S dalam perjuangannya menuntut ilmu bersama nabi Khidir. Kisah ini mengandung penjelasan yang mendalam tentang bagaimana akhlaq dan adab dalam menuntut ilmu.

(pembaca bisa membaca kisahnya lebih jelas dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 60-82)

Seperti juga nabi Musa ketika berangkat menuntut ilmu, santri Al-Barokah juga harus mempunyai tekad yang kuat sebelum masuk pondok. Memohon dengan rendah hati kepada bapak pimpinan, bahwa siap memenuhi persyaratan, menaati disiplin dan aturan serta percaya kepada guru dan pondok  untuk selalu bersabar dalam menjalankan proses belajar hingga tuntas.

Berikut merupakan beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kisah nabi Musa yang belajar menuntut ilmu:

  1. Popularitas, senioritas dan ketokohan seseorang hendaknya tidak menjadi penghalang untuk belajar dan menuntut ilmu.

  2. Rendah hati dan tidak boleh merasa dirinya lebih alim dari orang lain, terlebih sampai menyombongkan

    diri. Naudzubillah min dzalik.

  3. Tekad yang kuat dan bulat dalam menuntut ilmu, mencari guru dan belajar.

  4. Harus berbekal dalam pengembaraan ilmu.

  5. Dianjurkan mencari teman, jangan sendirian.

  6. Keikhlasan dalam beribadah akan mendatangkan ilmu dan keridhoan Allah (ilmu ladunni).

  7. Memohon pada guru agar diperkenankan belajar darinya dengan baik dan sopan.

  8. Bersedia mengikuti ketentuan dan aturan yang berlaku

  9. Tidak membantah dan membangkang dari perintah guru.

  10. Sanggup menerima teguran dan perbaikan dari guru bila khilaf.

    Begitulah perjuangan dalam menuntut ilmu sehingga kita menjadi alim dan amilin dalam kehidupan ini sehingga ilmu itu menjadi nur cahaya yang menyinari diri dan orang lain. Sampai akhirnya menjadi teman setia kita dalam menghadap sang Pencipta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Taharrak Fa-Inna Fil Harakati Barakah

 AYO OLAHRAGA………….   Taharrak Fa-Inna Fil Harakati Barakah (Bergeraklah, karena setiap gerakan…

Senam Pagi Mingguan Santri Pondok Modern Al-Barokah

  العقل السليم فى الجسم السليم ,Salah satu filsafat yang selalu didapati…