Festival Bahasa: Wadah Pengembangan 5 Keterampilan Bahasa
Nganjuk – Suasana khidmat menyelimuti pembukaan Festival Bahasa tahunan Pondok Modern Al-Barokah yang digelar Jum’at (1/11). Gelaran akbar yang memfokuskan pada penguatan bahasa Arab ini menjadi momentum istimewa bagi para santri untuk mengasah kemampuan linguistik mereka.
“Bahasa Arab adalah kunci untuk memahami Al-Qur’an dan memperluas wawasan keagamaan. Ini bukan sekadar alat komunikasi, tetapi fondasi penting dalam memahami syariah dan muamalah,” tegas Pimpinan Pondok Modern Al-Barokah, Al-Ustadz Kiai Muhammad Rizqy Nawwari, M.A. saat membuka festival.
Festival yang akan berlangsung selama sepekan ini menghadirkan rangkaian kompetisi yang mencakup lima keterampilan bahasa (maharah lughah). Mulai dari keterampilan mendengar (istima’), berbicara (kalam), membaca (qira’ah), menulis (kitabah), hingga penguasaan tata bahasa (qawa’id).
Keunikan festival tahun ini terletak pada format kompetisinya yang dikemas secara menarik dan energik. Para santri akan unjuk kemampuan melalui lomba pidato bahasa Arab, pembacaan puisi Arab (Qardh Asy-syi’ir), hingga penulisan esai berbahasa Arab. Seluruh santri kelas 1-4 KMI berkesempatan menjadi peserta, sementara santri kelas 5 dipercaya sebagai panitia penyelenggara.
“Festival ini bukan sekadar ajang kompetisi bahasa. Kami menanamkan nilai-nilai kepesantrenan, ruh ibadah, dan semangat perjuangan dalam setiap kegiatannya,” jelas salah satu panitia penyelenggara.
Lebih dari sekadar kompetisi bahasa, festival ini menjadi laboratorium kepemimpinan bagi para santri. Melalui keterlibatan dalam kepanitiaan, mereka belajar berorganisasi, berkolaborasi, dan berinovasi – keterampilan vital yang sejalan dengan visi Pondok Modern Al-Barokah dalam membentuk ulama yang intelek dan pemimpin masa depan umat.
Festival Bahasa ini menegaskan komitmen Pondok Modern Al-Barokah dalam mempersiapkan santri menghadapi persaingan global. Penguasaan bahasa asing, khususnya Arab dan Inggris, diyakini menjadi bekal penting bagi para santri untuk berkiprah di kancah internasional sambil tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman.
