ARJUNA Ia juga banyak memiliki nama dan nama julukan, antara lain; Partha (pahlawan perang), Janaka (memiliki banyak istri), Permadi (tampan), Dananjayadll, adalah putra Prabu Pandudewanata, raja negara Astinapura yang menikah dengan Dewi Kunti/Dewi Prita. Ia merupakan putra ketiga dari kelima Pandawa. Yang Pertama adalah Puntadewa, kedua Bima/Werkudara, keempat dan kelima adalah Nakula dan Sadewa.
Dalam jagad pewayanganArjuna adalah tokoh yang paling tampan. Ketampanan ini adalah gambaran ideal dari kebudayaan Jawa tentang citra seseorang ksatria. Ketampanan bukan saja ketampanan dalam arti fisik tetapi ketampanan dalam arti batiniah dan spiritualnya. Arjuna adalah prototype ideal ksatria Jawa. Tokoh ini selalu mengalami transformasi sebagai prototype tokoh ksatria yang tampil dalam karya sastra maupun seni pertunjukan sebagai tokoh protogonis. Prototype tokoh ini selalu berulang setiap jaman. Misalnya tokoh Panji, Erlangga, Raden Wijaya, Damarwulan, Anglingdarmo, Joko Tingkir, Penembahan Senopati dll. Bahkan tokoh-tokoh masa kini digambarkan bagaikan Arjuna.
Arjuna versi India digambarkan dengan badan kekar, gagah perkasa dan lengan-lengannya yang berotot. Saat bertanding Arjuna India ini kelihatan sekali mengandalkan kekuatan fisik dan ketangkasannya. Berbeda sekali dengan persepsi pencitraan Arjuna di dalam kebudayaan Jawa. Arjuna digambarkan sebagai seorang yang tampan, lemah gemulai, tubuhnya ramping dengan tutur kata yang halus. Bahkan dalam khasanah wayang orang sering diperankan oleh seorang perempuan. Namun di balik kelemahlembutannya ia memiliki kekuatan yang maha dahsyat, sehingga mampu melumpuhkan raksasa dan musuhnya yang perkasa hanya dengan gerakan yang lembut dan sederhana. Di saat adegan perang kembang, yaitu perang antara Arjuna dan raksasa Cakil, hal itu tergambar dengan jelas. Dalam perang kembang itu gerakan Arjuna itu tidak lagi gerakan fisik namun gerakan simbolis yang penuh dengan makna filosofis. Arjuna adalah gambaran ketangguhan, ketakwaan dan simbol nur Illahi yang mampu mengalahkan nafsu-nafsu syetan yang digambarkan dengan gerakan yang serba kasar dan brutal.
Arjuna seorang satria yang gemar berkelana, bertapa dan berguru menuntut ilmu. Selain menjadi murid Resi Drona di Padepokan Sukalima, ia juga menjadi murid Resi Padmanaba dari Pertapaan Untarayana. Arjuna pernah menjadi pendeta di Goa Mintaraga, bergelar Begawan Ciptaning/Mintaraga. Ia dijadikan jago kadewatan membinasakan Prabu Niwatakawaca, raja raksasa dari negara Manimantaka. Atas jasanya itu, Arjuna dinobatkan sebagai raja di Kahyangan Kaindran bergelar Prabu Karitin. Ia mendapat anugerah pusaka-pusaka sakti dari para dewa, antara lain: Gendewa (dari Bathara Indra), Panah Ardadadali (dari Bathara Kuwera), Panah Cundamanik (dari Bathara Narada). Arjuna juga memiliki pusaka-pusaka sakti lainnya, atara lain ; Keris Kyai Kalanadah, Panah Sangkali (dari Resi Durna), Panah Candranila, Panah Sirsha.
Panah Ardadedali adalah salah satu senjata yang istimewa. Bermata panah seperti kepala burung dengan paruh yang runcing sebagai mata panah. Mempunyai kesaktian untuk mendeteksi gen. Misalnya ada seorang yang mengaku-aku anak Arjuna dan meminta pengakuan, maka panah ini bisa membuktikan apakah secara genetik orang tersebut mempunyai hubungan darah dengan Arjuna. Caranya dengan melepaskan panah mengenai seseorang yang mengaku sebagai kerabat tadi. Jika benar anak Arjuna atau masih ada hubungan kekerabatan maka panah tersebut tidak akan melukai.
Arjuna juga mempunyai keahlian teknik memanah naracabala atau pacar wutah. Jika melepaskan naracabala, satu batang panah akan berlipat seperti deret ukur. Satu menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan begitu seterusnya. Arjuna juga mahir memanah untuk membentuk formasi. Misalnya panah yang membentuk formasi naga atau garuda yang melayang di udara. Panah hujan, panah api dll. Sungguh fantastik dan imajinatif nenek moyang kita. Wayang sungguh salah satu kearifan lokal yang genius.
Panah pamungkas Arjuna yang paling ampuh adalah Panah Pasopati. Panah itu jika dilepas dengan mantra sakti pasti tepat sasaran. Ibarat peluru kendali yang diprogram dengan komputer. Atau rudal balistik yang mempunyai sensor untuk mencapai sasaran. Begitu akurat dan mematikan. Arjuna juga mempunyai senjata berupa keris seperti Keris Kyai Sarotama, Keris Kiai Baruna, Keris Pulanggeni (keris ini kemudian diberikan pada Abimanyu), Sangkakala perang dari kulit kerang bernama Dewanata, Cupu berisi minyak Jayengkaton (pemberian Begawan Wilawuk dari pertapaan Pringcendani). Minyak Jayengkaton itu jika diusapkan di atas alis mata, pemakainya bisa melihat dunia para jin dan makluk halus. Arjuna juga mempunyai pusaka berupa kuda perang Ciptawilaha dengan cambuk Kyai Pamuk. Sedangkan ajian yang dimiliki Arjuna antara lain ; Panglimunan, Tunggengmaya, Sepiangin, Mayabumi. Sebagai seorang yang romantis Arjuna adalah gudangnya ilmu untuk memikat wanita seperti Pengasihandan Asmaragama.
Arjuna mewakili sosok ahli budaya, romantis, tampan, ahli perang, pemanah ulung dan juga sekaligus adalah seorang yang mempunyai spiritualitas yang tinggi. Menguasai dunia sebagai lelananging jagad, jagoning dewa. Secara harafiah lelananging jagad (jawa) artinya lelaki sejati-pejantan tangguh jagad raya. Jagoning dewa (jawa) artinya jagoan yang dipuja para dewa-dewi. Simbol kualitas dan ketangguhan sebagai lelaki. Diantara sekian banyak tokoh, Arjuna mempunyai paling banyak varian karakter/mood yang disebut dengan wanda. Wanda Arjuna ketika jatuh cinta dengan Arjuna sedang marah/perang boneka wayangnya berbeda