Ustad Khaled Hidayatullah

JANGAN SAMPAI MEDSOS SUNGKURKAN KITA KE NERAKA

“Wahai Rasulullah! Beritahukanlah kepadaku amal perbuatan yang dapat memasukkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka,” tanya Sahabat Mu’adz bin Jabal.

“Sungguh engkau bertanya tentang perkara besar. Tetapi sesungguhnya hal itu mudah bagi orang yang Allah mudahkan atasnya…” jawab Nabi yang lalu menjelaskan beberapa amalan utama dalam Islam.

Pada penutup hadits itu, Nabi balik bertanya kepada Mu’adz, “Maukah kujelaskan kepadamu tentang hal yang menjaga itu semua?”

“Mau, wahai rasululllah.”

Nabi memegang lidah beliau dan bersabda, “Jagalah ini (lisan)!”

“Wahai Nabi Allah, apakah kita akan dihukum akibat perkataan kita?”

“Dengarkan! Tidaklah manusia tersungkur di neraka pada wajah mereka atau hidung mereka terlebih dulu melainkan dengan sebab lisan (ucapan) mereka?”

Hadits riwayat at-Tirmidzi ini menjelaskan tentang dosa-dosa yang dipanen oleh lisan atau ucapan seseorang. Karena tak menjaga lisan, orang bisa menghina, mengumpat, menggunjing, menuduh tanpa fakta, melecehkan, memfitnah, dan seterusnya. Dosa-dosa lisan itu dapat menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada wajahnya dulu atau dalam keadaan tersungkur.

Bagaimana dengan tulisan? Setali tiga uang. Imam al-Ghazali dalam Bidayat al-Hidayah hal. 57 menjelaskan:

آدَابُ اليَدَيْنِ: وَأَمَّا اليَدَانِ فَاحْفَظْهُمَا عَنْ أَنْ تَضْرِبَ بِهِمَا مُسْلِماً… إلى قوله: أَوْ تَكْتُبَ بِهِمَا مَا لاَ يَجُوْزُ النُّطْقُ بِهِ، فَإِنَّ القَلَمَ أَحَدُ اللِّسَانَيْنِ، فَاحْفَظِ القَلَمَ عَمَّا يَجِبُ حِفْظُ اللِّسَانِ عَنْهُ.

“Etika kedua tangan. Jagalah kedua tanganmu dari memukul seorang muslim… dan seterusnya: dan dari menulis sesuatu yang tidak boleh diucapkan, karena tulisan adalah salah satu dari dua lisan. Jagalah tulisan dari sesuatu yang wajib dijaga oleh lisan.”

Media sosial adalah ujian bagi kita untuk menjalankan senarai akhlak yang telah diajarkan al-Qur’an dan ulama kita. Jangan jadikan ia sebagai gudang dosamu, dengan menggunakannya untuk memfitnah, menggunjing, mengumbar aib orang lain, berdusta, menebar berita dusta (hoax), membulli, meremehkan kelompok lain.

Jaga lisan dan tulisan, jaga pula hati. Jauhkan hati dari mental-mental negatif seperti sikap emosional (al-infi’aliyyah), pengkultusan (al wijaahiyyah), merasa hebat (al i’tizaaziyyah), dan meremehkan (al intiqashiyyah).

Di tahun politik saat ini, ujian tersebut terasa makin dahsyat.

Wallahul-Musta’an.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Kemuliaan Seseorang Itu Di Dasari Oleh Adab Dan Ilmu Bukan Karena Keturunannya

Nasehat ulama dalam menilai seseorang, telah berkata al imam Assyafi’i radhiallahu anhu…

Taharrak Fa-Inna Fil Harakati Barakah

 AYO OLAHRAGA………….   Taharrak Fa-Inna Fil Harakati Barakah (Bergeraklah, karena setiap gerakan…