Nganjuk-Kiprah Pondok Modern Al-Barokah Nganjuk dalam mendidik santri-santriwatinya memang sudah tidak diragukan lagi. Pondok pesantren yang diasuh oleh Drs. KH. Rosyidin Ali Sa’id ini bukan hanya teruji di dalam meningkatkan intelektualitas anak didik, tetapi juga konsis di dalam pendidikan karakter. Kegiatan Manasik Haji yang digelar Sabtu (18/11) ini, diikuti oleh seluruh siswa-siswi KMI (Kulliyatul Mu’allimiin/Mu’allimaat Al-Islamiyyah), MI (Madrasah Ibtidaiyah), TK Islam, dan Playgroup di lingkungan Pondok Modern Al-Barokah Nganjuk dan merupakan salah satu dari sekian program kegiatan yang rutin diadakan pondok ini.
Para siswa dari Playgroup hingga KMI sedang mendengaran khutbah Arafah yang disampaikan oleh Al-Ustadz H. Maulana Ma’ruf, SHI.
Di bawah bimbingan bapak Kyai dan para guru senior, ratusan siswa-siswi dikenalkan tata cara melaksanakan ibadah haji. Mereka diberi bimbingan secara teori, dilanjut praktik haji layaknya jamaah haji di Mekkah. Sekilas, suasana haji terasa sekali karena seluruh siswa dan guru pembimbing juga mengenakan pakaian jubah khas Arab dan serba putih.
Kegiatan manasik haji dipusatkan di lapangan hijau belakang pendopo bangunan utama pondok untuk Arafah, Muzdalifah, Mina, dan mathaf (tempat thawaf, di sana didirikan miniatur ka’bah untuk kegiatan thawaf). Untuk mas’a (tempat sa’i) ditempatkan di jalan depan gedung utama memanjang dari timur ke barat dan diberi pertanda untuk bukit shafa dan marwahnya. Suasana lingkungan dibuat seperti berada di tanah suci.
Kegiatan ini dimulai dari lapangan basket di depan Aula yang difungsikan sebagai bandara King Abdul Aziz.Lantunan doa dan talbiyah terucap dari mulut para siswa dengan terik matahari menyengat semakin membuat suasana seperti di Mekkah. Apalagi, para siswa juga seperti larut dalam prosesi ritual ibadah yang disetting para guru pembimbing. Kegiatan dilakukan layaknya para siswa sedang melaksanakan ibadah haji qiraan. Diawali dengan pembukaan dan mengucapkan niat haji dan umrah sekaligus serta pemberangkatan dari bandara King Abdul Aziz sebagai miqaat -layaknya jama’ah haji Indonesia kloter akhir- menuju Arofah di lapangan hijau bagian timur belakang pendopo. Setelah itu para siswa melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk mengambil kerikil. Lalu, melanjutkan perjalanan ke Mina melempar jumroh ula, wustho, dan aqobah. Perjalananan mereka pun dilanjutkan menuju masjidil haram untuk thawaf ifadhah, meminum air zamzam, sa’i, dan diakhiri tahallul.
Drs. KH. Rosyidin Ali Sa’id selaku pimpinan dan pengasuh Pondok Modern Al-Barokah, memberikan sambutan pembukaan di bandara King Abdul Aziz (di depan aula) sebelum melepas keberangkatan para siswa menuju padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.
Dalam sambutan pembukaannya, bapak kyai mengajak seluruh siswa untuk berdoa, “Hari ini kita lapor ke langit. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mampu melaksanakan perintah-Mu menunaikan rukun Islam yang kelima, pergi haji ke tanah suci Makkah Mukarromah dan Madinah Munawwaroh.” Beliau menambahkan bahwa panggilan haji ini adalah panggilan yang pertama kali dilantukan oleh Nabi Ibrahim as dan bagi yang belum bisa berangkat haji dan ingin mendapatkan pahala ibadah haji hendaknya dia melaksanakan sholat jama’ah lima waktu.
Kegiatan manasik haji ini menjadi sarana mengenalkan dan memberi pemahaman rukun Islam kelima pada anak didik. Mereka bukan hanya tahu secara teori, tetapi juga secara praktik tata cara haji dan umroh. Dan kegiatan ini penting karena nilai yang terkadung dalam kegiatan haji bukan hanya semata-mata kegiatan ritual tahunan, tapi ada nilai solidaritas, sosial, juga pertukaran budaya. (niam)