Menjelang Ujian, Pimpinan Pondok Al-Barokah Tekankan Kejujuran dan Keteladanan

Published on

Penulis

Share Article

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Al-Barokah, Nganjuk – Pada Senin, 21 Dzulqo’dah 1446/19 Mei 2025

Pimpinan Pondok Modern Al-Barokah memberikan wejangan kepada seluruh guru dan siswa-siswi akhir sebagai garda terdepan dalam mendampingi santri menghadapi Ujian Tulis Akhir Semester. Acara diawali dengan tazkiyatun nafs (pembersihan jiwa) guna membersihkan hati dan meluruskan niat, Dalam nasihatnya, beliau menekankan pentingnya keikhlasan, keteladanan, dan tanggung jawab dalam mendidik.

K. Firdaus Sumanto. S.Pd.I., mengatakan seluruh tugas dan kegiatan haruslah diawalidengan basmallah dan diniatkan Lillah (semata-mata karena Allah). Beliau juga menekankan pentingnya istiqamah dalam berbuat baik serta taat kepada aturan dan nilai-nilai pondok. “Setelah semua proses berjalan, maka yang harus kita cari bukan hanya hasil, tetapi ridha Allah atas segala usaha yang telah dilakukan,” lanjut beliau.

K. Muhammad Rizqy Nawwari, M.A., menegaskan bahwa pendidikan merupakan solusi dari berbagai permasalahan kehidupan bangsa dan negara. Setiap santri yang menempuh pendidikan di pesantren harus memiliki niat untuk belajar dan memperbaiki diri, bukan sekadar menjalani aktivitas harian. Begitu pula para guru, harus menanamkan niat yang benar, yaitu untuk yattafaqohu fiiddin (bersungguh-sungguh dalam memahami, mengajarkan, dan mengamalkan ilmu agama) sebagaimana Allah berfirman dalam surah At-Taubah 122:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

Siapapun yang berada dipondok harus hidup berdisplin. Disiplin tidak akan tumbuh dengan sendirinya,melainkan lahir dari adanya keteladanan nyata yang ditunjukan oleh guru. Maka dari itu guru tidak cukup hanya menjadi pengajar, tetapi juga harus berperan sebagai pendidik dan panutan yang layak diteladani baik dalam ucapan (fī qawlihi), pandangan (fī basharihi), apa yang didengar (fī sam’ihi), maupun dalam perbuatannya sehari-hari (fī ‘amalihi).

Sebagai penutup K. Ahmad Zaenuri M.Pd. mengingatkan seluruh guru akan pentingnya menjaga kejujuran dalam setiap proses ujian. Ujian bukan hanya mengukur kemampuan akademik, tetapi juga menjadi media pembentukan karakter dan integritas diri. Oleh karena itu, beliau mengajak semua pihak untuk menjalani ujian dengan niat yang lurus, usaha yang maksimal, serta kejujuran yang tak tergoyahkan, agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah dan bermanfaat.

Ujian Tulis Akhir Semester di Pondok Al-Barokah bukan sekedar evaluasi akademik bagi santri. Melainkan seluruh pihak yang terlibat dalam hal pendidikan. Setiap guru, pengawas atau santri diuji dalam hal tanggung jawab, kejujuran, serta kesungguhan dalam menjalankan peran masing-masing.

Berita: Maharani Kusuma Wardani

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp