OPPM – Organisasi Pondok – Pesantren Muadalah – Ponpes Alumni Gontor

Published on

Penulis

Share Article

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Pesan Dan Nasehat Bapak Pimpinan pada pengurus OPPM Putri 2019
OPPM ini adalah sarana untuk berlatih menjadi pemimpin. Pemimpin itu sukses karena bantuan orang lain. Tidak ada pemimpin yang bisa melakukan pekerjaannya sendiri. Rasulullah telah sukses berdakwah karena dibantu oleh sahabat-sahabatnya, seperti Abu Bakar Ash Shiddiq seorang kolongmerat Arab. Sampai sekarang belum ada yang bisa mengalahkan kedermawanan Abu Bakar. Maka pondok memberikan sarana belajar untuk berkorban, bukan menjadi korban. Banyak penyakit dalam diri manusia. Sumber dari sumber kehancuran perilaku manuasia adalah dihati. Maka ingat di pondok ini ada kata kunci atau nasehat untuk bisa menjadikan kita selamat dari keterpurukan. Sal dhomirok. Tanyakan kepada hati kecilmu. Kalau kalian sebagai warga pondok yang jujur, koperasi pelajar tidak akan ada kebocoran. Kalau perlu TIDAK USAH ada pelayan koperasi. Jadi disini mengandalkan kejujuran. Ada budaya kristalisai kejujuran di sekolah tersebut. Contohnya, di Pondok Al-Azhar di Jakarta yang di koperasinya mengandalkan kejujuran. Hasilnya 99% mereka takut untuk melakukan kecurangan.
Saya merasa galau karena setiap tahun masih ada santriwati yang masih membiasakan makan dari sesuatu yang bukan haknya. Janganlah suka menjadi pribadi yang suka makan hak orang lain dengan tidak halal. Di pondok, tidak mencari keuntungan materi tapi belajar mandiri kalaupun ada sedikit keuntungan itu bagian dari taawuniah atau saling tolong menolong, karena di pondok bukan mencari penghidupan. Dan jangan sekali-kali berpikir bahwa ustadz madamat menggantungkan hidup dari setoran. Karena tujuan utama bukan mencari keuntungan. Ini adalah sarana untuk berjuang dan sarana berlatih untuk memanaged. Kalaupun ada untung itu namanya keberkahan. Jangan sampai menjadi syubhat dan tidak  halal. Naudzubillah
Kita dididik untuk menjadi mar’atus sholihah. Itu pribadinya ummahatu-l-mukminaat. Jangan hanya nama, tapi siriroh. Kalian semua jadi mar’atus sholihah, calon ibu yang akan lahir dari rahim kalian generasi masa depan. Cita-citakan kalau kalian ingin bersama Aisyah, istri Rasulullah dan Fatimah. Mereka menanti kedatangan mar’ah sholihah dari PM Al-Barokah. Kalau belum punya bekal, ayo sama-sama kita kumpulkan bekal untuk berjuang, meniti jalan hidup untuk melakukan tugas dan tanggung jawab. Bagi kelas 6 yang akan ujian, doakan mereka khusnul khotimah. Khusnul Khotimah di pondok beda dengan di dunia. Kalau di dunia diakhiri dengan laa ilaha illallah kalau di pondok diakhiri dengan Alhamdulillah. Saya harap kalian terus istioqmah, keyakinan yang mendalam. Syekh Qoyyim Al-Jauzi mewasiatkan untuk melakukan dengan sungguh2 dan istiqomah karena itu merupakan komitmen kejujuran dan kedisiplinan.
Second Time..
Selesai kita mengikuti laporan tiap-tiap bagian OPPM 2018-2019 dari apa yang kita dengarkan, kita saksikan, semua jerih payah dan kerja keras pengurus lama adalah bagian dari tasbih, tahmid dan tahlil kalian sebagai hamba Allah SWT. Beribadah tholabul ilmi di pondok ini adalah hal yang paling mahal, yang sulit dibeli setiap anak-anakku. Semua memiliki harga dan nilai yang tidak bisa dibandingkan dengan uang berapa pun jumlahnya adalah nilai-nilai keikhlasan dan kejujuran. Menegakkan disiplin dan sunnah Pondok Modern Al-Barokah itu adalah cara kita beribadah. Kalau di luar pondok ada madzab thoriqoh ibadah dll, di mahad adalah thoriqoh yang sederhana tapi mengandung nilai yang tak terhingga karena konsep kita adalah al-ikhsan yaitu memburu kemuliaan menjadi al-ihsan. Derajat palng tinggi, paling bermartabat. Dalam organisasi, tentu kita selalu menghadapi berbagai macam masalah baik yang berhubungan dengan pribadi maupun anggota. Dari seluruh laporan, yang nampak dengan mata justru organisasi yang banyak melanggar adalah pengurus OPPM. Kalau dari segi disiplin dari anak kelas 1, kelas 2, kelas 3, tidak ada yang merupakan pelanggar berat. Pelanggaran ketika dulu awal di pondok ini, sebelum MTs dibubarkan masing-masing kelas 3 membawa laptop, ternyata membawa bencana. Sudah dikasih kesematan malah dirayu sama iblis, jadinya menonton film. Makanya pesan yang paling mahal ketika menjadi pengurus adalah pesan di awal cerawah “Siapakah sebenarnya kalian? Punya idola siapa?” yang hanya tau adalah hati nurani kita.
Jadi harus menata dan melatih menjalankan sunnah dan disiplin pondok, meminimalisir dan mengurangi hal-hal yang mengakibatkan lunturnya disiplin pondok khususnya kepada wanita sholihah. Berjanjilah pada diri sendiri lalu tepati janjimu dari malas menjadi rajin. Berjanji saya ingin memperbaiki kualitas kebahasaan saya agar nanti semakin berkembang. Pelanggar terberat bahasa adalah kelas 3. Itu karena mencontoh kakak kelasnya. Maka jadilah kakak kelas yang istiqomah dan disiplin menjalankan sunnah. Kalau cuma syahadat di mulut tapi tidak dibuktikan itu namanya Gombal, Bohong. Dulu mereka berjanji disini, ternyata janjinya dilanggar. Ada diantara mereka yang berbulan2 berkerudung merah, kerudung pink biru, dan kerudung yang paling buruk. Kemarin ada yang baru warnanya ungu, orange dan hijau. Itu yang melanggar adalah kelas 6. Pemecah rekor kerudung paling buruk adalah kelas 6. Berarti kakak kelas 6 pengurus OPPM ini 3 bulan yang akan datang akan menjadi alumni, maka mulai detik ini harus tanamkan di hati nggak boleh melanggar disiplin apapun. Ini berhubungan dengan khusnul atau su’ul di akhir hidup kalian. Happy ending atau sad ending. Tetap menjadi contoh dan teladan buat adik-adiknya. Terutama bangun sholat subuh berjamaah. Fokus belajar menghadapi ujian akhir tahun, kelas 6 habis ini amaliyah tadris (praktek mengajar).
Ini kesempatan saya untuk mengucapkan kepada pengurus lama untuk bersungguh menjalankan amanah, untuk pengurus baru agar memperbaiki yang kurang, menjadi contoh, dan hal yang buruk jangan dicontoh. Orang itu dihargai apabila dia berprestasi. Jangan sampai dikenang dan ditulis sebagai anak yang paling nakal, melanggar di pondok. Itu kenangan yang tidak baik. Buat hidupmu khusnul khuluq, khusnul khotimah. Kita doakan kelas 6 sehat wal ‘afiat agar bisa belajar dengan baik. Jangan sampai ujian malah sakit. Karena sakit, kegiatan nantinya bisa terganggu.
Anak-anakku kelas 1 sampai kelas 5 minggu depan sudah murojaah. Maka bersiap-siaplah agar nilai kalian lebih baik dari pertenganhan tahun. InsyaAllah jika bersungguh-sungguh akan mendapat hasil yang membanggakan. MAN JADDA WAJADA, Barang siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapat nilai yang baik.
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp