OPPM Sebagai Tempat Belajar Berorganisasi Dan Berjuang
Oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Al Barokah
AL Ustadz KH. Drs. Rosyidin Ali Sa’id
Bersyukur artinya kita mampu menerima anugerah karunia dari Allah SWT. Orang yang pandai bersyukur pasti mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan itu diperoleh dengan kecerdasan hati nurani, karena setiap gerak dan langkah orang-orang beriman pasti mendorongnya kepada amal kebaikan. Dengan iman kita menjadi manusia yang seutuhnya
Organisasi pelajar dipondok adalah bagaimana cara belajar bersikap, berpikir dan bertindak. Ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT itu Mutlak dan kepada guru itu tidak bisa ditawar-tawar lagi. Maka kalian harus bisa memahami itu sebagai pengurus OPPM, yang harus dipahami bagaiman pergerakanya dalam berorganisasi itu. Maka kenapa Organisasi itu menjadi penting? Rasulullah SAW telah mencontohkan kepada kita bagaimana bisa Islam menjadi yang di takuti, di hormati dan disegani. Dimana Rasulullah Masih Hidup di sekitar sahabat yang loyal, setia dan disiplin mau berkorban hidup dan mati hanya takut kepada Allah SWT.
Berjuanglah hanya di jalan Allah SWT, bagaiman kita meningkatkan kualitas diri sebagai pencari ilmu dan penerus yang mampu menopang maju mundurnya Ummat Islam. Sebagai contoh Abu Bakar ash Shidiq adalah orang yang kaya raya yang tidak takut miskin bahkan seluruh hartanya di habiskan untuk perjuangan Rasulullah SAW itu adalah contoh dari Abu Bakar Ash Shidiq Bondo Bahu Pikir Lek Perlu Sak Nyawane, jadi jangan merasa sudah berkorban, menjadi pribadi yang mau berkorban.
Maka jika kita belum mampu menyaingi apa yang dilakukan sahabat Rasulullah maka belum sempurna kita semua ini, maka belajaralah mencintai sahabat-sahabat Nabi di masa lalu. Maka tidak mudah jika tidak dengan pertolongan Allah SWT dengan lahirnya generasi pertama yang sangat sangat mulia dan itu telah menjadi suri tauladan. Masih banyak contoh dan teladan bagaimana kalian mengenal Pribadi Rasulullah SAW dan Para Sahabat kemudian mencontohnya dalam berorganisasi, jangan menjadi generasi yang rendah, namun berlomba lombalah menjadi santri-santri yang berkualitas
