Yudisium Kelulusan dan Pengabdian Santri Akhir KMI 2025 di Pondok Modern Al-Barokah

Published on

Penulis

Share Article

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Nganjuk, 12 Juni 2025 — Pondok Modern Al-Barokah menyelenggarakan Yudisium Kelulusan dan Penempatan Pengabdian bagi siswa-siswi akhir KMI tahun 2024–2025. Direktur KMI membuka acara pada pukul 09.30 dan menutupnya pukul 11.30 WIB di Aula Mini.

Hari Pelaksanaan Yudisium Kelulusan dan Pengabdian

Berbeda dari tahun sebelumnya, pelaksanaan yudisium tahun ini terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah Yudisium Kelulusan, khusus bagi santri akhir yang masih perlu melengkapi nilai ujian akhir tahun (Takmili). Tahap kedua adalah Yudisium Pengabdian, yang menentukan tempat pengabdian para santri akhir.

Format Yudisium Kelulusan dan Pengabdian

Pondok Modern Al-Barokah menetapkan tiga gelombang panggilan dalam Yudisium Kelulusan dan Pengabdian Santri Akhir KMI tahun ini. Pada gelombang pertama, pondok menugaskan para santri untuk mengabdi di lingkungan internal seperti KMI, MI, Playgroup, dan unit usaha. Di gelombang kedua, para santri mendapat penugasan ke pondok-pondok alumni untuk memperkuat jaringan dan kesinambungan pendidikan pesantren. Sementara itu, gelombang ketiga menempatkan santri di tengah masyarakat agar mereka dapat mengamalkan ilmu serta menebarkan nilai-nilai kepesantrenan dalam kehidupan sosial secara nyata.

yudisium-santri-akhir-pondok-al-barokah-2025

Pimpinan Bekali Santri Pengabdian

Dalam kesempatan tersebut, para pimpinan pondok menyampaikan nasihat yang menjadi bekal penting bagi para santri:

Kiai Rizqy Nawwari, M.A., menegaskan bahwa pengabdian bukan sekadar tugas, melainkan bentuk pembelajaran sejati. Menjadi guru adalah amanah dan kehormatan yang memerlukan kesiapan jiwa. “Kita yang mengabdi sedang dipinjami mahkota pondok, yaitu menjadi guru. Jadikan proses ini sebagai media untuk belajar, mengajar, dan memperbaiki diri,” tutur beliau.

Kiai Firdaus Sumanto, S.Pd.I., mengingatkan pentingnya niat yang lurus. “Loyalitasmu kepada pondok adalah loyalitas kepada Allah. Jangan salah niat, karena niat yang keliru akan merusak seluruh aktivitas pengabdian.”

Kiai Ahmad Zaenuri, S.H., S.Pd., menyampaikan bahwa keberkahan ilmu terletak pada pengulangan dan pelayanan. “Khidmah adalah bentuk kecintaan kepada Allah dan guru. Teruslah belajar dan mengabdi, karena ridha Allah tergantung pada ridha guru.”

Semangat Khidmah dan Niat yang Lurus

Yudisium ini menjadi momen berharga yang menandai transisi dari santri pembelajar menjadi santri pengabdi. Seluruh santri diharapkan menjaga amanah, menjunjung adab, dan membawa cahaya di manapun mereka ditugaskan, dengan niat yang tulus dan kesungguhan hati. Pengabdian adalah jalan awal untuk mengukir peran dalam perjuangan dan pendidikan umat.

Berita: Syahrina Awwaluzayyana

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp